When you face difficult times, know that challenges are not sent to destroy you. They\'re sent to promote, increase, and strengthen you !
Saat anda menghadapi Masa-masa sulit, ketahuilah bahwa kesulitan itu bukan untuk menghancurkan dan membuat anda menjadi tangguh.
Kesulitan, kendala, dan tantangan adalah makanan keseharian seorang sales person. Tanpa kesulitan, kendala, dan tantangan, tidak mungkin ada apresiasi yang tinggi terhadap mereka yang bergerak di bidang Penjualan.
Dengan tingkat kesulitan yang luar biasa, dengan tempaan yang semakin keras, justru seseorang bisa memiliki nilai lebih sebagai manusia.

Jualan itu, kalau dipikir-pikir, tidak jauh berbeda dengan kalau anda sedang NGOBROL dengan orang lain.
Seringkali yang menyebabkan kita tidak mau ngobrol karena kita malas untuk membuka mulut dan menyapa orang lain.
Perhatikan, bahwa sesungguhnya NGOBROL itu pun merupakan sebuah SKILL.
Sebuah keterampilan yang seharusnya terus di asah dan dipertajam setiap hari.
Saat anda memutuskan untuk berkecimpung di dunia Sales, di manapun anda berada, cobalah untuk selalu berani memulai sebuah Percakapan!
Di mall, di Kereta api, di bus, di kafe, atau bahkan di toilet umum sekalipun. Berusahalah untuk melakukan sebuah Percakapan.
Senjata utama seorang Sales bukanlah Pistol. Senjatanya, tidak lain dan tidak bukan adalah KARTU NAMA.

Berikut ini beberapa tips, bagaimana membuat Kebiasaan Menjual dapat mengkristal di dalam diri anda :
- Jadikan Proses Menjual itu sebagai sebuah LIFE STYLE. Sebuah bagian dari hidup anda seperti halnya anda bernapas.
- Tanamkan selalu dalam Pikiran anda bahwa menjual itu adalah sebuah Proses Biasa saja.
- Tanamkan dalam diri anda bahwa Menjual itu Lebih Banyak mengenai MISSION di bandingkan COMMISION.

Ketika Prospek mengungkapkan keberatan atau ketidaksetujuan terhadap Penawaran anda atau terhadap manfaat produk anda, belum tentu itu merupakan hal yang sesungguhnya.

Hal itu mungkin saja karena Prospek berbicara secara asal, mungkin untuk menguji apakah yang anda sampaikan adalah kebenaran ataukah bukan, mungkin karena Prospek salah mengerti/paham terhadap pernyataan Anda, mungkin saja karena Prospek mendapat informasi yang keliru sebelumnya sehingga mempunyai persepsi yang tidak tepat, atau bisa juga Prospek mengungkapkan fakta yang sesungguhnya.

Photo Gallery