Kalau ada 1000 orang yang tidak yakin terhadap diri anda, tidak menjadi masalah.
Namun, kalau ternyata anda sendiri yang tidak yakin terhadap diri sendiri, itu baru masalah !
Seringkali, dalam perjalanan kita untuk bertumbuh, kita sangat terpaku pada Penilaian orang.
Seolah-olah Penilaian orang lain itu adalah kenyataan mutlak. Padahal, belum tentu seperti itu.
Jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi. Selalu ada jalan keluar di setiap permasalahan. Kita dilahirkan bukan sebagai orang gagal, tetapi sebagai seorang Pemenang, bahkan lebih dari pada Pemenang!
Ingatkah anda dengan sebuah lagu yang berkata demikian : \"Jagalah hati, jangan kau kotori, Jagalah hati, lentera hidup ini...\"
Orang Sales perlu menjaga hati. Orang sales perlu menjaga emosi.
Suasana hati yang tak tenang, gelisah, dan penuh kegalauan, pasti akan berpengaruh pada hasil penjualan yang anda lakukan!
Milikilah Mentalitas Keberlimpahan (Abundance Mentality)
Orang yang berlimpah, tidak mesti kaya. Orang yang berlimpah adalah orang selalu men Syukuri setiap momen, setiap detik, dalam perjalanan menuju impiannya.
Orang yang berlimpah, tidak pernah takut dengan kompetensi.
Ia menganggap kompetisi sebagai sebuah anugerah yang ia Syukuri keberadaan-Nya. Dengan adanya kompetensi, ia menjadi semakin bersemangat.
Abundance Mentality juga terjadi tatkala anda mau membantu orang lain, walaupun orang yang anda bantu belum tentu memberikan sesuatu yang positif pada diri anda.
Seorang Sales Person seharusnya memiliki mentalitas berkelimpahan. Bahkan tatkala anda menghadapi penolakan, anda akan sangat relaks.
Perhatikanlah orang yang berselancar, dengan gagahnya, ia terus melawan ombak. Namun, saat ia terhempas batu karang, ia akan di hadapkan dengan 2 pilihan : mati tenggelam pelan-pelan atau bangkit berenang dengan sekuat tenaga.
Setiap hari, kita sering dihadapkan pada sebuah pilihan. Sering kali, pilihan yang telah kita ambil membuat kita terpuruk dan terhempas dalam gelombang kehidupan.
Kita memilih menjadi orang sales ataupun tidak, keduanya sama-sama memiliki konsekuensi logis yang mengikat di dalamnya.
Yang paling penting, saat keputusan sudah diambil, jangan sampai itu menjadi sebuah penyesalan yang terus menorehkan luka di dalam hati.
Lakukan saja yang terbaik !